Filsafat merupakan perluasan atau pendalaman dari “reasoning” dalam pemikiran dan diskusi sehari-hari, alam bentuk lebih menuntut refleksi secara cermat dan secepat mungkin.
2.Ilmuwan (sciencetist)
Ilmuwan mempelajari realitas dalam format-format tertentu.
Filosofer seperti ilmuwan melakukan :
- Mencari konsepsi rasional tentang realitas
- Mengorganisasi pengetahuan tentang manusia dan semesta untuk tujuan evaluasi dan pemahaman.
- Mempertanyakan berbagi pernyataan tentang jika dan bagaimana hal itu dapat dibenarkan atau diperkuat.
Perbedaan ilmuwan dan filosofer :
- Ilmuwan menggunakan pembenaran empiris melalui pengumpulan informasi dan investigasi.
- Filosofer menggunakan pembenaran logis dengan pemberian pemahaman melalui pertimbangan hakekat informasi : seberapa banyak informasi dan apa maknanya.
3. Filosofer
Berfikir jelas dan runtut seperti ilmuwan, tetapi tidak puas hanya terbatas pada satu ilmu.
Berfikir secara jernih tentang dunia secara menyeluruh atau kemprehensif
Mencari perpaduan semua kontribusi seni dan ilmu-ilmu meramu dalam pandanmgan yang masuk akal tentang realita secara utuh menyeluruh
Filosofer tiada hentinya tidak puas dengan kesimpulan yang dibuatnya sendiri. Ia meragukan kesimpulan walau dibuat sendiri dan terus berusaha untuk mencari jawaban yang lebih jernih dan dapat diterima oleh diri sendiri maupun orang lain.
4. Peragu (the sceptic)
Filosofer sering dikatakan sebagai “dutiful doubter” atau wajib sebagai peragu.
Filosofer tiada hentinya tidak puas dengan kesimpulan yang dibuatnya sendiri. Ia meragukan kesimpulan walau dibuat sendiri dan terus berusaha untuk mencari jawaban yang lebih jernih dan dapat diterima oleh diri sendiri maupun orang lain.
5.Pembebas (the liberator)
Filosofer berfikir secara radikal untuk masuk ke dalam hakekat segala realitas dan mempertanyakan sebab-musababnya. Ia mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan dengan memikirkan secara cermat, logis dan kritis.
6.Minoritas (the minority)
Setiap orang mampu berfikir bisa dikatakan dapat berfilsafat walau dalam bentuknya yang sederhana.
PHILOSOPHIA (bahasa yunani): philos (cinta) Sophia (kebijkasanaa) = cinta kebijaksanaan
Filsafat :
Usaha rasional untuk membahas semesta dan kehidupan
Usaha berulang dan berlanjut untuk sampai pada pengetahuan yang komperhensif dan sistematis tentang bentuk dan hubungan, makna dan pentingnya segala sesuatu
Ilmu yang berusaha untuk memahami semua hal yang timbul didalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia. (apaun bisa menjadi objek filsafat)
Kesatuan pengetahuan yang lengkap (mencakup semua pengetahuan)
Ratu dari ilmu-ilmu
Mikroskup dari pemikiran
Filsafat melihat segala sesuatu dengan perhatian terhadap segala seluk beluknya, dan menyadari segala sesuatunya
Filosuf adalah ahli fikir yang radikal yang berfikir mendalam tertuju pada kedalaman dan segala sesuatu yang melingkupi sevar universal
Berfilsafat dimulai dari ketakjuban, an mempertanyakan tentang apa yang ditakjubi. Berttanya merupakan motor yang menggerakan pemikiran filsafat.
Berfilsafat adalah berfikir filsafati, yaitu berfikir dengan tingkat kesadaran yang tinggi mengenai obyek yang difikirkan dan dilakukan seacar teliti mengenai berbagai aspek yang ada
Filsafat mempertanyakan tentang hakekat, azas, dan prinsip dari kenyataan.
Filosofi tidak berfikir empiris, melainkan mencermati kedalaman data mereka
Filosofer merefleksi, mengabstraksi, mengukur, menilai konsep
Filosofer mengklarifikasi ide ide, hakekat suatu, hubungan2, nilai2,sifat2, dan cara2 mengetahui
Jangan pernah bersedih manakala ada orang yang sepertinya tidak pernah menghargai anda selama ini, karena bukan berarti anda itu orang yang tidak berharga lho
Belajar Gerak : motor learning / psychomotor learning
Psychomotor = perceptual-motor, sensory motor, motor = movement.
Definisi tentang belajar :
Charles Galloway (1976) belajar adalah perubahan kecenderungan tingkah laku yang relative permanen sebagi hasil dari perbuatan berulang ulang.
Robert M.gage (1977) belajar adalah perubahan pembawaan atau kemampuan yang bertahan dalam periode waktu tertentu dan tidak semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan.
Robert N.singer (1980) belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam performa atau perilaku yang potensial dihasilkan dari praktik atau pengalaman lampau dalam suatu situasi
John N.drowatzky (1981) belajar adalah adaptasi perilaku yang dihasilkan dari prosedur latihan atau dari kondisi lingkungan yang berlaku pada individu
Richard A.Magill (1993) belajar adalah perubahan kecakapan melakukan ketrampilan yang dapat dirujuk dari perbaikan performa yang relative permanen sebagai hasil dari praktik atau pengalaman.
Hasil belajar mempunyai sifat:
Perubahan relative permanen
Perubahan merupakan hasil dari pengalaman atau latihan
Perubahan bukan diakibatkan dari proses pertumbuhan dan kematangan
Perubahan bukan karena factor-faktor kondisional pada individu, misalnya kelelahan atau kejemuan.
Perubahan atau peningkatan dapat berupa :
Kemampuan kognitif (misalnya kemapuan berfikir,pertambahan pengetahuan)
Kemampuan fisik (misalnya peningkatan kemampuan gerak)
Kemampuan fisik (misalnya kekuatan, kecepatan)
Kemampuan afektif (misalnya sikap, minat dan penilaian terhadap sesuatu)
Definisi belajar gerak
Jhon N.drowatzky (1981) belajar gerak adalah proses adaptasi perilaku yang berkenaan dengan gerakan dan respon muscular.
Ricard A smith (1988) belajar gerak adalah serangkaian proses yang dikaitkan dengan praktik atau pengalaman yang mengarahkan pada perubahan yang relative permanen dalam kecakapan untuk merespon.
Robert N.singer (1980) belajar gerak adlah suatu proses dimana seseorang mengembangkan kemapuan melakukan suatu tugas, melalui kombinasi factor-factor fisik dan psikologis.
BELAJAR GERAK adalah suatu proses adaptasi perilaku yang berkenaan dengan perilaku gerak dan respon muscular yang relative permanen, sebagai hasil usaha mengembangkan kemampuan melakukan tugas melalui praktek dan pengalaman yang melibatkan factor-faktor dan psikologis secara terpadu.