SIFAT FILOSOFER DALAM BERBAGAI PERAN

00.02 KHOIRUL HUDA 0 Comments

1. Pemikir akal sehat (the common sense thinker)

  • Berfikir dengan menggunkan akal sehat
  • Filsafat merupakan perluasan atau pendalaman dari “reasoning” dalam pemikiran dan diskusi sehari-hari, alam bentuk lebih menuntut refleksi secara cermat dan secepat mungkin.

2.Ilmuwan (sciencetist)
  • Ilmuwan mempelajari realitas dalam format-format tertentu.
  • Filosofer seperti ilmuwan melakukan :
- Mencari konsepsi rasional tentang realitas
- Mengorganisasi pengetahuan tentang manusia dan semesta untuk tujuan evaluasi dan pemahaman.
- Mempertanyakan berbagi pernyataan tentang jika dan bagaimana hal itu dapat dibenarkan atau diperkuat.
  • Perbedaan ilmuwan dan filosofer :

- Ilmuwan menggunakan pembenaran empiris melalui pengumpulan informasi dan investigasi.
- Filosofer menggunakan pembenaran logis dengan pemberian pemahaman melalui pertimbangan hakekat informasi : seberapa banyak informasi dan apa maknanya.

3. Filosofer 
  • Berfikir jelas dan runtut seperti ilmuwan, tetapi tidak puas hanya terbatas pada satu ilmu.
  • Berfikir secara jernih tentang dunia secara menyeluruh atau kemprehensif
  • Mencari perpaduan semua kontribusi seni dan ilmu-ilmu meramu dalam pandanmgan yang masuk akal tentang realita secara utuh menyeluruh
  • Filosofer tiada hentinya tidak puas dengan kesimpulan yang dibuatnya sendiri. Ia meragukan kesimpulan walau dibuat sendiri dan terus berusaha untuk mencari jawaban yang lebih jernih dan dapat diterima oleh diri sendiri maupun orang lain.

4. Peragu (the sceptic)
  • Filosofer sering dikatakan sebagai “dutiful doubter” atau wajib sebagai peragu.
  • Filosofer tiada hentinya tidak puas dengan kesimpulan yang dibuatnya sendiri. Ia meragukan kesimpulan walau dibuat sendiri dan terus berusaha untuk mencari jawaban yang lebih jernih dan dapat diterima oleh diri sendiri maupun orang lain.

5.Pembebas (the liberator)
  • Filosofer berfikir secara radikal untuk masuk ke dalam hakekat segala realitas dan mempertanyakan sebab-musababnya. Ia mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan dengan memikirkan secara cermat, logis dan kritis.

6.Minoritas (the minority)
  • Setiap orang mampu berfikir bisa dikatakan dapat berfilsafat walau dalam bentuknya yang sederhana.

You Might Also Like

0 komentar: