HAKIKAT: PLAY, GAMES, SPORT

09.22 KHOIRUL HUDA 0 Comments

1. PLAY : 
- Aktivitas bersifat sukarela, atau untuk kesenangan. 
- Dilakukan secara bebas. 
- Tidak merupakan kegiatan produktif. 
- Aturan tidak ketat. 
2. GAMES : 
- Terdapat unsur PLAY. 
- Terdapat unsur kompetisi. 
- Aturan dibuat untuk ditaati bersama. 
- Hasil ditentukan oleh keterampilan, strategi, dan kesempatan. 
3. SPORT : 
- Terdapat unsur PLAY dan GAMES. 
- Permainan dilembagakan, atau diatur dengan ketat melalui peraturan yang dibuat secara formal oleh organisasinya. 
- Prasarat tingkat kecakapan dalam pertandingan relatif tinggi.


         Bermain
         (PLAY)

Spontanitas Diorganisasi
                   (GAMES)

      Tidak Dipertandingkan Dipertandingkan
                                           (CONTEST)

                                   Intelektual Fisik
                                                   (SPORTS)

0 komentar:

SIFAT FILOSOFER DALAM BERBAGAI PERAN

00.02 KHOIRUL HUDA 0 Comments

1. Pemikir akal sehat (the common sense thinker)

  • Berfikir dengan menggunkan akal sehat
  • Filsafat merupakan perluasan atau pendalaman dari “reasoning” dalam pemikiran dan diskusi sehari-hari, alam bentuk lebih menuntut refleksi secara cermat dan secepat mungkin.

2.Ilmuwan (sciencetist)
  • Ilmuwan mempelajari realitas dalam format-format tertentu.
  • Filosofer seperti ilmuwan melakukan :
- Mencari konsepsi rasional tentang realitas
- Mengorganisasi pengetahuan tentang manusia dan semesta untuk tujuan evaluasi dan pemahaman.
- Mempertanyakan berbagi pernyataan tentang jika dan bagaimana hal itu dapat dibenarkan atau diperkuat.
  • Perbedaan ilmuwan dan filosofer :

- Ilmuwan menggunakan pembenaran empiris melalui pengumpulan informasi dan investigasi.
- Filosofer menggunakan pembenaran logis dengan pemberian pemahaman melalui pertimbangan hakekat informasi : seberapa banyak informasi dan apa maknanya.

3. Filosofer 
  • Berfikir jelas dan runtut seperti ilmuwan, tetapi tidak puas hanya terbatas pada satu ilmu.
  • Berfikir secara jernih tentang dunia secara menyeluruh atau kemprehensif
  • Mencari perpaduan semua kontribusi seni dan ilmu-ilmu meramu dalam pandanmgan yang masuk akal tentang realita secara utuh menyeluruh
  • Filosofer tiada hentinya tidak puas dengan kesimpulan yang dibuatnya sendiri. Ia meragukan kesimpulan walau dibuat sendiri dan terus berusaha untuk mencari jawaban yang lebih jernih dan dapat diterima oleh diri sendiri maupun orang lain.

4. Peragu (the sceptic)
  • Filosofer sering dikatakan sebagai “dutiful doubter” atau wajib sebagai peragu.
  • Filosofer tiada hentinya tidak puas dengan kesimpulan yang dibuatnya sendiri. Ia meragukan kesimpulan walau dibuat sendiri dan terus berusaha untuk mencari jawaban yang lebih jernih dan dapat diterima oleh diri sendiri maupun orang lain.

5.Pembebas (the liberator)
  • Filosofer berfikir secara radikal untuk masuk ke dalam hakekat segala realitas dan mempertanyakan sebab-musababnya. Ia mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan dengan memikirkan secara cermat, logis dan kritis.

6.Minoritas (the minority)
  • Setiap orang mampu berfikir bisa dikatakan dapat berfilsafat walau dalam bentuknya yang sederhana.

0 komentar:

Hakekat Penelitian Ilmiah

20.47 KHOIRUL HUDA 0 Comments

Pencarian kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah
a. Cara memperoleh pengetahuan yang benar
1. Menggunakan Rasio
- Mengandalkan idea/ pengertian yang ada di pikiran
- Menggunakan penalaraan deduktif (khusus ke umum)
- Mencapai kebenaran rasional (masih terbatas pada pikiran)
- Disebut rasionalisme
2. Menggunakan pengalaman
- Mengandalkan pengalaman (sesuatu yang dialami, berhubungan dengan panca indra)
- Menggunakan penalaran induktif (kebenaran umum untuk merumuskan hal-hal yang bersifat khusus)
- Mencapai kebenaran empiris 
- Disebut empirisme
Kelemahan rasional : daya fikir yang berbeda2, terbatas pemikiran,
Kelebihan pengalaman : lebih nyata
Kelemahan pengalaman : pengalaman setiap orang berbeda2
3. Intuisi
- Memperoleh kebenaran tanpa melalui proses berfikir logis
- Kebenaran muncul dalam pikiran secara tiba-tiba, spontan.
4. Wahyu 
- Kebenaran yang diturunkan oleh Tuhan kepada manusia.
*metode ilmiah :
- merupakan perpaduan pencarian kebenaran rasional dan empiris 
- kebenaran harus didukung dengan teori dan fakta
*otoritas :
- memperoleh kebenaran dari ucapan orang yang berkuasa
*trial and error
- kebenaran dengan cara mencoba-coba (termasuk empiris)

0 komentar:

Pengertian Filsafat

05.48 KHOIRUL HUDA 0 Comments

  • PHILOSOPHY
  • PHILOSOPHIA (bahasa yunani): philos (cinta) Sophia (kebijkasanaa) = cinta kebijaksanaan
Filsafat :
  1. Usaha rasional untuk membahas semesta dan kehidupan
  2. Usaha berulang dan berlanjut untuk sampai pada pengetahuan yang komperhensif dan sistematis tentang bentuk dan hubungan, makna dan pentingnya segala sesuatu
  3. Ilmu yang berusaha untuk memahami semua hal yang timbul didalam keseluruhan lingkup pengalaman manusia. (apaun bisa menjadi objek filsafat)
  4. Kesatuan pengetahuan yang lengkap (mencakup semua pengetahuan)
  5. Ratu dari ilmu-ilmu
  6. Mikroskup dari pemikiran
  • Filsafat melihat segala sesuatu dengan perhatian terhadap segala seluk beluknya, dan menyadari segala sesuatunya
  • Filosuf adalah ahli fikir yang radikal yang berfikir mendalam tertuju pada kedalaman dan segala sesuatu yang melingkupi sevar universal
  • Berfilsafat dimulai dari ketakjuban, an mempertanyakan tentang apa yang ditakjubi. Berttanya merupakan motor yang menggerakan pemikiran filsafat.
  • Berfilsafat adalah berfikir filsafati, yaitu berfikir dengan tingkat kesadaran yang tinggi mengenai obyek yang difikirkan dan dilakukan  seacar teliti mengenai berbagai aspek yang ada
  • Filsafat mempertanyakan tentang hakekat, azas, dan prinsip dari kenyataan.
  • Filosofi tidak berfikir empiris, melainkan mencermati kedalaman data mereka
  • Filosofer merefleksi, mengabstraksi, mengukur, menilai konsep
  • Filosofer mengklarifikasi ide ide, hakekat suatu, hubungan2, nilai2,sifat2, dan cara2 mengetahui

0 komentar:

COVER LAGU BERTAHAN FIVE MINUTES

21.16 KHOIRUL HUDA 0 Comments


https://www.youtube.com/watch?v=0egTMug76c4

LAKUKAN APA YANG KAMU INGINKAN !
BELAJARLAH, JANGAN TAKUT SALAH !!
SEGERA MEMULAI, JANGAN TERLALU BANYAK BERFIKIR !!!

0 komentar:

MOTTO KITA HARI INI

22.57 KHOIRUL HUDA 0 Comments

Jangan pernah bersedih manakala ada orang yang sepertinya tidak pernah menghargai anda selama ini, karena bukan berarti anda itu orang yang tidak berharga lho

Jadi, kenapa harus sedih 

KALAU TIDAK PERCAYA SILAHKAN TANYA PROF.

Surakarta, 12 Maret 2016

0 komentar:

BELAJAR GERAK

21.32 KHOIRUL HUDA 0 Comments

Belajar Gerak : motor learning / psychomotor learning
Psychomotor = perceptual-motor, sensory motor, motor = movement.
Definisi tentang belajar : 
  • Charles Galloway (1976) belajar adalah perubahan kecenderungan tingkah laku yang relative permanen sebagi hasil dari perbuatan berulang ulang.
  • Robert M.gage (1977) belajar adalah perubahan pembawaan atau kemampuan yang bertahan dalam periode waktu tertentu dan tidak semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan.
  • Robert N.singer (1980) belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam performa atau perilaku yang potensial dihasilkan dari praktik atau pengalaman lampau dalam suatu situasi
  • John N.drowatzky (1981) belajar adalah adaptasi perilaku yang dihasilkan dari prosedur latihan atau dari kondisi lingkungan yang berlaku pada individu
  • Richard A.Magill (1993) belajar adalah perubahan kecakapan melakukan ketrampilan yang dapat dirujuk dari perbaikan performa yang relative permanen sebagai hasil dari praktik atau pengalaman.

Hasil belajar mempunyai sifat:
  • Perubahan relative permanen
  • Perubahan merupakan hasil dari pengalaman atau latihan
  • Perubahan bukan diakibatkan dari proses pertumbuhan dan kematangan
  • Perubahan bukan karena factor-faktor kondisional pada individu, misalnya kelelahan atau kejemuan.

Perubahan atau peningkatan dapat berupa :
  • Kemampuan kognitif (misalnya kemapuan berfikir,pertambahan pengetahuan)
  • Kemampuan fisik (misalnya peningkatan kemampuan gerak)
  • Kemampuan fisik (misalnya kekuatan, kecepatan)
  • Kemampuan afektif (misalnya sikap, minat dan penilaian terhadap sesuatu)

Definisi belajar gerak 
  • Jhon N.drowatzky (1981) belajar gerak adalah proses adaptasi perilaku yang berkenaan dengan gerakan dan respon muscular.
  • Ricard A smith (1988) belajar gerak adalah serangkaian proses yang dikaitkan dengan praktik atau pengalaman yang mengarahkan pada perubahan yang relative permanen dalam kecakapan untuk merespon.
  • Robert N.singer (1980) belajar gerak adlah suatu proses dimana seseorang mengembangkan kemapuan melakukan suatu tugas, melalui kombinasi factor-factor fisik dan psikologis.

BELAJAR GERAK adalah suatu proses adaptasi perilaku yang berkenaan dengan perilaku gerak dan respon muscular yang relative permanen, sebagai hasil usaha mengembangkan kemampuan melakukan tugas melalui praktek dan pengalaman yang melibatkan factor-faktor dan psikologis secara terpadu.

0 komentar:

Pendidikan di Indonesia

20.02 KHOIRUL HUDA 0 Comments



Berbicara tentang pendidikan memang tidak akan ada habisnya, apalagi pendidikan di Indonesia. Indonesia? Tanah Air kita memang besar, sumber daya alam dan sumber daya manusianya banyak dan beragam, namun kenyataan pahit yang terlihat didalamnya bahwa tidak semua orang di negeri ini memilki standar pendidikan yang memadai. Karena ternyata ada banyak keluhan dari bangsa ini yang menyoroti masalah pendidikan di Indonesia. Menurut saya sendiri walaupun upaya perbaikan-perbaikan dan pengembangan terhadap pendidikan selalu diadakan, namun dilihat dari beberapa faktor, mutu pendidikan masih rendah. Pendidikan masih kurang menjangkau masyarakat dengan rata-rata ekonomi bawah karena masih banyaknya anak-anak kurang mampu yang belum mendapatkan pendidikan secara layak oleh karena itu pemerataan pendidikan di daerah-daerah tertinggal perlu dibenahi lagi sehingga tingkat putus sekolah juga akan berkurang oleh sebab faktor ekonomi. Perlu adanya perbaikan pada standar kelulusan siswa karena yang paling penting adalah dilihat berdasarkan karakteristik siswa, setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga sistem ujian nasional perlu dibenahi karena adanya kecacatan beberapa tahun terakhir ini. Sistem pendidikan di Indonesia juga membuat pelajar memaksakan diri mempelajari semua pelajaran, suka atau tidak pelajar harus belajar pelajaran yang sudah ditentukan, tanpa melihat minat dan bakat pelajar sesuai pada bidangnya. Yang paling penting adalah bahwa sektor pendidikan perlu mengekpos prestasi-prestasi anak bangsa kepada media ataupun masyarakat karena sudah selayaknya untuk dibanggakan dan dijadikan sebagai inspirasi generasi muda dan dari pendidikanlah sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional bisa lahir. Tapi sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah sistem pendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya

0 komentar:

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI I MLATI TAHUN AJARAN 2014/2015

03.43 KHOIRUL HUDA 0 Comments

ABSTRAK

Khoirul Huda. PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI I MLATI TAHUN AJARAN 2014/2015, PTK. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, Desember. 2014. 

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan alat bantu pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar servis atas bolavoli siswa kelas VIII C SMP Negeri I  Mlati tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri I  Mlati tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 32 orang yang terdiri atas 16 siswa putra dan 16 siswa putri. Teknik pengumpulan data dengan tes dan non tes/observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa: penerapan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar servis atas bolavoli siswa kelas VIII C SMP Negeri I  Mlati tahun ajaran 2014/2015. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar servis atas bolavoli pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 53,125%  atau 17 siswa sedangkan 15 siswa atau 46,875% dalam kategori belum tuntas. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 84.375% atau sejumlah 27 siswa sedangkan 5 siswa atau 15,625% dalam kategori belum tuntas.

0 komentar:

Cidera pada lengan atas

21.27 KHOIRUL HUDA 0 Comments

Daerah pada lengan atas yaitu meliputi, bagian atas berbatasan pada persendian antara humerus dan scapula dan berakhir pada persendian antara radius dan ulna. Cidera pada bagian ini antara lain:

a. rupture di sepanjang tendon pada otot bisep.
  • Cidera ini biasanya terlihat pada pesenam, pemain tennis dan badminton, pegulat, pelempar lembing dan atlet angkat berat. Cidera ini sering terjadi pada atlet yang berusia 40 sampai 50 tahun, sedangkan pada atlet muda jarang terjadi. 
  • Tretment: konsultasi ke dokter, dokter akan memberikan latihan gerak dan melakukan fisioterapi, melakukan operasi jika terjadi ruptur total pada atlet muda atau yang masih aktif.
  • Penyembuhan: tidak melakukan pergerakan selama 4 minggu, latihan kekuatan dapat dilakukan kembali setelah beberapa minggu kemudian. Untuk contactsport dapat bermain lagi setelah 4-6 minggu bandage dilepas.
Gambar ruptur di sepanjang tendon pada otot bisep


b. rupture di sepanjang tendon pada otot trisep.

  • Cidera ini dapat terjadi karena jatuh bertumpu pada tangan ketika dalam posisi fleksi atau dapat terjadi pula ketika seorang pelempar menggunakan kecepatan penuh saat melempar.
  • Treatment: pada cidera ini tidak diberikan treatment tertentu tetapi biasanya disarankan untuk istirahat.



c. Tennis elbow injury (lateral epicondylitis).
  • Cidera ini biasa terjadi pada pemain tennis, squash, badminton, tennis meja dan golf. Pada pemain tennis cidera ini disebabkan melakukan teknik stroke yang salah, melakukan teknik pukulan backhand yang salah. 
  • Treatment: untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan diberikan kompres dingin, istirahat untuk gerak disekitar cidera, diberikan treatment berupa ice massage dan mungkin juga dengan treatment hangat.
  • Penyembuhan: setelah pembedahan, dapat melakukan aktivitas bermain tennis kembali jika sudah istirahat selama 8-10 minggu.

Gambar tennis elbow injury
























d.‘Thrower’s elbow atau ‘golfer’s elbow injury (medial epicondylitis).
  • Cidera ini sebenarnya hampir sama dengan tennis elbow, hanya letak cideranya saja yang berbeda yaitu di bagian tengah epicondyle dari sendi siku. Cidera ini biasanya terjadi pada pelempar lembing, tapi juga sering terjadi juga pada pemain kriket dan baseball.
  • Treatment: atlet disarankan untuk istirahat, dapat melakukan gerakan melempar kembali sampai rasa sakit telah pulih biasanya setelah 8-9 minggu, kembali dengan latihan dan pelatihan kekuatan umum. Dokter akan memberikan saran untuk istirahat dan menahan gerakan pada elbow, jika terdapat celah pada epiphysis pembalutan akan dilakukan, selain itu akan melakukan operasi jika terjadi pergeseran tempat.
  • Penyembuhan: jika pada bagian epiphysis terjadi cidera, latihan melempar dapat dilakukan kembali 8 minggu setelah cidera terjadi, selain itu untuk memperbaiki fungsi otot diberikan rehabilitas.


e. Dislokasi pada sendi siku.
  • Biasanya terjadi pada pelempar, yaitu pada saat gerakan melempar pelepasan lembing atau peluru yang penuh kecepatan dan kekuatan (power). Sehingga ikatan persendian yang terdiri dari ulna humerus, radius dan kartilago tidak dapat menhan beban yang terlalu berat. 
  • Treatment: dokter akan mengecek fungsi syaraf dan sirkulasi syaraf setelah itu mengembalikan kembali pada posisi semula dan melakukan tes stabilitas. Melakukan pemeriksaan dengan sinar-X untuk mengetahui posisi apa sudah benar, menahan pergerakan dengan bandage selama 2-3 minggu dan melakukan operasi jika terjadi cidera pada ligamen dan tidak stabil pada sendi siku.
  • Penyembuhan: setelah balutan dilepas atlet dapat melakukan latihan lagi seperti berlari. Untuk melakukan aktivitas olahraga seperti biasa memerlukan waktu 8-10 minggu.  

Gambar dislokasi pada sendi siku





















f. Fraktur pada bagian bawah dari radius.
  • Cidera ini biasanya terjadi karena jatuh dari latihan senam dan jatuh dari sepeda.. 
  • Treatment: dokter akan mengembalikan pada posisi yang benar dengan melakukan operasi.
  • Penyembuhan: latihan gerak dimulai pada tahap awal setelah cidera membaik, dan setelah 8-10 minggu gerakan secara menyeluruh dari lengan dapat dilakukan dan aktivitas olahraga dapat dilakukan kembali.


REFERENSI

Lars Peterson dan Per Renstrom.  Tahun blm tahu. Sport Injury. CIBA-GEIGY. Kota ga tahu.

R. Putz and R. Pabst. 1994. Sobotta, Atlas Anatomi. Bagian I. Alih bahasa: Indrati Hadinata, editor dr. Joko Suyono. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Satimin Hadiwidjaja. 1998. Anatomi, Osteologi-Arthrologi-Myologi. Surakarta. UNS Press.

Satimin Hadiwidjaja. 2004. Anatomi Extremitas: Suatu Pendekatan Anatomi Regional, Jilid 2, Seri Extremitas Superior. Surakarta. UNS Press.


0 komentar:

Komunikasi didalam air

00.36 KHOIRUL HUDA 0 Comments



Part 1

Kegiatan olahraga air salah satunya menyelam, tidak sembarangan dilakukan oleh semua orang butuh kemampuan individu yang khusus. Kemampuan berenang saja tidak cukup untuk kegiatan menyelam, kemampuan pengaturan nafas salah satunya. Tekanan di atas permukaan air dan didalam air sangat berbeda, bertambahnya kedalaman air semakin tinggi pula tekanan airnya.
Di saat kita berada didalam air kita tidak bisa berkomunikasi dengan seseorang layaknya berada di darat. Karena didalam air kita tidak mungkin bisa bersuara dan mendengar layaknya seperti orang tuna wicara dan tuna rungu. Salah cara berkomunikasi didalam air yaitu dengan bahasa isyarat.
Saya Khoirul Huda dan Rahmadi mencoba melakukan komunikasi didalam air seperti video di atas hasilnya ternyata sangat sulit dilakukan. Kalau bisa mengusai bahasa isyarat kita tidak akan kesulitan dalam berkomunikasi didalam air.

0 komentar:

Cidera Pada Daerah Bahu

21.10 KHOIRUL HUDA 0 Comments

Pada daerah bahu terdapat tiga persendian yang mengikat, antara lain:
  1. Sendi bahu (shoulder joint), persendian ini dibentuk oleh cavitas glenoidalis dan caput humeri dan permukaan dari persendian ini di lapisi oleh fibrocartilage yang berfungsi untuk menjaga stabilitas gerak sendi.
  2. Persendian yang dibentuk antara claviculae dan scapula.
  3. Persendian yang dibentuk antara claviculae dan sternum.
Gambar persendian pada bahu:


Cidera yang terjadi pada daerah bahu ini meliputi  Macam-macam cidera pada bagian ini antara lain:

a. Fraktur pada clavicula
  • Cidera ini terjadi mungkin karena jatuh dan bertumpu pada bahu, outstretched pada lengan pada cabang olahraga yang bodycontact dan kemungkinan terjadi juga pada cabang olahraga skiing dan cycling.
  • Treatment: dibawa ke dokter dan diberi balutan bandage pada kedua bahu untuk menjaga agar bahu tidak bergerak.
  • Penyembuhan: fraktur pada clavicula biasanya dapat sembuh dengan baik, tetapi aktivitas latihan seperti berlari belum dapat dimulai lagi sampai fraktur telah sembuh yaitu sekitar 4 sampai 8 minggu setelah cidera dialami.
b. Fraktur pada scapula
  • Cidera ini kemungkinan terjadi pada cabang olahraga American football, rugby dan ice hockey.
c. Fraktur pada bagian atas humerus
  • Cidera ini sering terjadi sebagai hasil dari jatuh dan outstretched pada lengan dan juga mungkin disebabkan jatuh pada bagian bahu pada contact sport.
  • Treatment: dibawa ke dokter atau ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan kemungkinan dilihat dengan sinar-X, kemudian diberikan balutan/ bandage selama 10 hari, sebagai tahap rehabilisasi diberikan perlakuan dari fisioterapis.
  • Penyembuhan: fraktur pada bagian atas dari humerus dapat sembuh dengan baik, dan latihan dapat dimulai lagi setelah 4 sampai 8 minggu.
d. Dislokasi pada sendi bahu
  • Cidera ini sering terjadi pada cabang olahraga seperti ice hockey, handball, American football, rugby, skating dan wrestling. Dislokasi ini disebabkan ketika seorang atlet jatuh dan melindungi tubuhnya dengan menggunakan lengan, dan juga bisa terjadi karena benturan yang keras dari samping oleh pada daerah bahu. Dislokasi ini ada dua macam yaitu Anterior Dislocation dan Posterior Dislocation.
  • Treatment: jika terjadi dislokasi dengan segera dibawa ke dokter untuk diberikan treatment. Pertama-tama dislokasi harus dikembalikan ke keadaan semula, setelah itu diperiksa dengan menggunakan sinar-X untuk melihat apakah terjadi fraktur, kemudian diberikan bandage/ balutan.
  • Penyembuhan: jika tidak terjadi komplikasi pada bahu cidera akan dapat sembuh dengan baik, dapat melakukan aktivitas latihan lagi setelah 2-4 minggu, untuk kembali melakukan aktivitas olahraga sampai dapat bergerak dengan bebas dapat dilakukan setelah 2-3 bulan setelah terjadinya cidera. Kadang-kadang dislokasi pada bahu dapat terjadi fraktur pada bagian atas humerus pada scapula.
          Gambar dislokasi pada bahu:

        

e. Dislokasi pada persendian antara clavicula dan acromion process pada scapula
  • Dislokasi pada sendi acromio clacicularis ini sering terjadi pada contact sport, cycling, skiing dan wrestling. Cidera ini dapat terjadi karena jatuh pada bahu, outstretched pada lengan. Jika ligamen yang mengikat persendian ini juga mengalami kerusakan berarti terjadi dislokasi total.
  • Treatment: mengembalikan posisi persendian pada tempat semula dengan melakukan penekanan yaitu menggunakan bandage pada bagian luar clavicula sampai ke bawah pada sendi siku nenbuat sudut 90º, bandage ini dipakai selama 2-3 minggu.
  • Penyembuhan: sejak bandage dilepas, aktivitas latihan seperti bersepeda atau berlari dapat dilakukan kembali, latihan kekuatan dapat dilakukan untuk meningkatkan pergerakan.
          Gambar dislokasi pada clavicula:

       

f. Dislokasi pada persendian antara calvicula dan sternum
  • Cidera ini mungkin jarang terjadi pada cabang olahraga, tetapi penting untuk diperkenalkan.
  • Penyembuhan: jika hanya terjadi pemisahan bagian seoarang atlet biasanya akan dapat melakukan aktivitas kembali lebih awal. Tetapi jika rasa sakit dan terdapat gejala lain yang menyertai memerlukan waktu beberapa bulan ubtuk bisa aktif kembali.
  • Treatment: dokter mungkin memberikan nasihat untuk beristirahat tanpa melakukan treatment lebih lanjut jika pemisahan ini hanya sebagian, melakukan operasi untuk mengembalikan pada posisi semula jika sulit untuk menjaga posisi yang benar, dan melakukan treatment di rumah sakit jika bermasalah pada pemisahan kebelakang.
g. Rupture pada tendon supraspinatus.
  • Cidera ini biasanya terjadi pada atlet yang sudah dewasa yang telah lama menjalankan aktivitasnya baik dalam masa latihan maupun pertandingan. Contoh cabang olahraga yang biasanya mendapat cidera ini yaitu: bola tangan, American football, tennis, badminton, tennis meja, olahraga lempar dan ski. Cidera ini relatif sering terjadi juga pada atlet muda yang mengikuti olahraga lempar dan olahraga yang menggunakan raket, dan juga pada gulat dan angkat besi/ angkat berat. Cidera ini disebabkan karena jatuh, overstretched pada lengan, melempar atau mengangkat beban berat, dll.
  • Treatment: yang dapat dilakukan atlet adalah memberikan treatment pada bagian yang cidera dengan memberi kompres dingin, istirahat, dan selanjutnya konsultasi ke dokter. Dokter mungkin akan memberikan operasi jika tendon yang mengalami ruptur adalah total dan terjadi pada atlet muda, jika ruptur sebagian hanya disarankan untuk istirahat dan diberikan bandage untuk beberapa waktu yang tidak lama dan yang terakhir diberikan latihan rehabilitasi.
  • Penyembuhan: setelah bandage dilepas aktivitas latihan seperti berlari dapat dilakukan kembali, tetapi untuk angkat berat dan latihan melempar dihindari dulu selama 8-12 minggu.
          Gambar cidera ruptur pada tendon supraspinatus: 

     

h. Inflammation pada tendon supraspinatus
  • Cidera ini disebabkan oleh penggunaan yang berlebih pada contact sport dan juga pada pelempar, atlet angkat berat, atlet pada olahraga yang menggunakan raket, pegulat, cidera ini merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada cidera bahu.
  • Treatment: atlet hendaknya istirahat dan menjaga geraknya sampai tidak merasakan sakit ketika diberikan beban, memberikan kompres hangat pada bagian yang cidera dan menjaga agar tetap hangat, kemudian konsultasi ke dokter. Kemungkinan dokter akan memberikan analgesic dan anti-inflammatory, melakukan operasi jika masih terjadi rasa sakit yang disebabkan terjadi pembengkakan karena terjadi ruptur sebagain pada tendon supraspinatus.
i. Rupture pada otot pectoralis mayor.

  • Cidera ini bisa terjadi karena mendapatkan beban yang berlebih, hal ini sering terjadi pada latihan berbeban (bench press), angkat berat yang berlebih dan olahraga lain yang menggunakan kekuatan seperti: gulat, tolak peluru, lempar cakram, lempar lembing.
  • Treatment: konsultasi ke dokter, mungkin dokter akan memberikan operasi jika terjadi ruptur lokal dan diberikan bandage selama 4 minggu.
  • Penyembuhan: setelah istirahat selama 4-6 minggu pergerakan dan latihan dapat dilakukan kembali, tetapi untuk latihan kekuatan baru dapat dilakukan setelah istirahat selama 6-8 minggu dan hanya dengan beban yang ringan.
          Gambar ruptur pada otot pectoralis mayor

     


REFERENSI

Lars Peterson dan Per Renstrom.  Tahun blm tahu. Sport Injury. CIBA-GEIGY. Kota ga tahu.

R. Putz and R. Pabst. 1994. Sobotta, Atlas Anatomi. Bagian I. Alih bahasa: Indrati Hadinata, editor dr. Joko Suyono. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Satimin Hadiwidjaja. 1998. Anatomi, Osteologi-Arthrologi-Myologi. Surakarta. UNS Press.

Satimin Hadiwidjaja. 2004. Anatomi Extremitas: Suatu Pendekatan Anatomi Regional, Jilid 2, Seri Extremitas Superior. Surakarta. UNS Press.


0 komentar:

CIDERA OLAHRAGA PADA EXTREMITAS SUPERIOR

19.35 KHOIRUL HUDA 2 Comments


  Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan aktivitas seperti: mandi, menyapu, memasak, olahraga, menari, dan masih banyak lagi aktivitas yang lain. Aktivitas-aktivitas tersebut merupakan suatu rangkaian gerakan yang dihasilkan oleh sistem  anggota gerak badan kita. Di dalam ilmu anatomi anggota gerak badan kita dibagi menjadi dua bagian, yaitu anggota gerak atas (Extremitas Superior) dan anggota gerak bawah (Extremitas Inferior).
Jika dilihat dari susunan tulangnya pada anggota gerak atas/ extremitas superior terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Cingulum Membri Superioris dan Pars Liberae Membri Superioris atau Extremitas Superior Liberae. Cingulum membri superioris dibentuk oleh sepasang ossa claviculae dan sepasang ossa scapulae, sedangkan pars liberae membri superioris dibagi menjadi tiga bagian rangka/ skeleton yang membentuknya yaitu: Brachium (lengan atas), Antebrachium (lengan bawah), dan Manus (tangan). Pada  brachium hanya terdapat satu tulang yang panjang dan besar yaitu Humerus, tulang ini merupakan yang terpanjang dan terbesar di extremitas superior. Pada antebrachium terdapat dua tulang yang membentuk, yaitu Radius dan Ulna. Sedangkan pada skeleton manus terdiri dari tiga bagian yaitu ossa carpalia, ossa metacarpalia, dan ossa phalanges.
  Pada extremitas inferior, terdiri dari dua kelompok tulang yaitu: Cingulum Membri Inferioris dan Pars Liberae Membri Inferioris atau Extremitas Inferior Liberae. Pada cingulum membri inferioris terdapat satu tulang yaitu os coxae, pada os coxae terdapat tiga tulang yang membentuk yaitu os illium, os ischium, dan os pubis. Pada extremitas inferior liberae terdiri dari beberapa tulang yang membentuk yaitu: femur, pattela, tibia, fibula, dan pedis yang tersusun dari tiga bagian tulang yaitu tarsus, metatarsus, dan phalanges.
  Peran dari susunan tulang-tulang tersebut tidak akan ada artinya dalam pembentukan gerakan jika tidak didukung oleh organ lain yang membantunya, karena tulang hanya merupakan alat gerak pasif saja. Gerakan-gerakan yang terjadi merupakan gabungan/ kerjasama dari lima macam organ tubuh, yaitu tulang sebagai penggerak pasif, otot sebagai penggerak aktif, persendian, persyarafan, dan peredaran darah baik vena dan arteri sebagai penyedia energi. Kelima hal tersebut bekerja saling mempengaruhi sehingga menghasilkan suatu gerakan yang baik, jika salah satu atau beberapa organ tidak berfungsi maka gerakan yang terjadi pun tidak akan sempurna.
  Tanpa kita sadari, terkadang kita telah melakukan gerakan-gerakan yang membahayakan organ gerak kita. Sehingga mengakibatkan cidera, baik yang serius maupun yang masih dapat kita tahan rasa sakitnya. Olahraga merupakan aktivitas yang berisiko terhadap beberapa cidera, ini mungkin disebabkan pemanasan yang kurang cukup dan tidak mengena pada sasaran anggota geraknya, atau dalam melakukan gerakan melebihi ruang gerak yang ada. Di samping itu olahraga yang bodycontact merupakan salah satu jenis olahraga yang rentan terhadap cidera. Berikut ini akan dibahas mengenai cidera-cidera pada anggota gerak dalam olahraga, khususnya pada anggota gerak bagian atas (extremitas superior).



REFERENSI

Lars Peterson dan Per Renstrom.  Tahun blm tahu. Sport Injury. CIBA-GEIGY. Kota ga tahu.

R. Putz and R. Pabst. 1994. Sobotta, Atlas Anatomi. Bagian I. Alih bahasa: Indrati Hadinata, editor dr. Joko Suyono. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Satimin Hadiwidjaja. 1998. Anatomi, Osteologi-Arthrologi-Myologi. Surakarta. UNS Press.

Satimin Hadiwidjaja. 2004. Anatomi Extremitas: Suatu Pendekatan Anatomi Regional, Jilid 2, Seri Extremitas Superior. Surakarta. UNS Press.

2 komentar:

Program SM-3T

00.38 KHOIRUL HUDA 0 Comments

Maju Bersama
MENCERDASKAN INDONESIA

Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidikan professional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. Hasil pelaksanaan program SM-3T di Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Timur selama kurang lebih satu tahun sejak diterjunkan mulai bulan Oktober 2012 samapai dengan Oktober 2013 merupakan serangkaian kegiatan nyata yang telah dilakukan di lokasi SM-3T. Dari kegiatan–kegiatan yang telah terlaksana dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
  1. Peserta program SM-3T dituntuk untuk dapat membagi waktu antara kegiatan dalam bidang pendidikan dengan kegiatan dalam bidang masyarakat.
  2. Peserta program SM-3T dituntut untuk dapat hidup baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat dan memahami realita di sekolah dan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimilikinya.
  3. Peserta program SM-3T dituntut untuk dapat menyelami dan membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di sekolah dan dalam masyarakat, terutama masalah kekurangan guru, kelengkapan administrasi dan pemberdayaan masyarakat.
  4. Program kerja SM-3T yang dilaksanakan sebagian besar dapat berjalan sesuai dengan matrikulasi, walaupun ada penyesuaian waktu dengan kondisi dan situasi lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan lingkungan masyarakat.
  5. Keberhasilan program–program SM-3T pada akhirnya akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan antara warga sekolah, masyarakat dan peserta SM-3T itu sendiri. Dampak positif bagi peserta SM-3T adalah meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan memperluas cakrawala pemikiran. Sedangkan bagi warga sekolah dan masyarakat adalah meningkatkan semangat bekerja keras, keinginan untuk maju, sikap mental positif, pola pikir kritis yang pada akhirnya mampu mengembangkan pembangunan diri dan lingkungan.
     Peran warga sekolah dan masyarakat, baik secara materi maupun non–materi sangat membantu terlaksananya program SM-3T. Dengan adanya tanggapan yang baik dari warga sekolah dan masyarakat membantu peserta SM-3T belajar bersosialisasi dengan warga sekolah dan warga masyarakat, belajar bersikap dan beradaptasi dengan lingkungan sesuai dengan norma–norma yang berlaku. Di samping itu, peran serta warga sekolah dan masyarakat juga mendukung dalam kelancaran pelaksanaan program SM-3T.

Khoirul Huda, S.Pd, Gr.
LPTK Universitas Negeri Yogyakarta
Penugasan SM-3T di SMP 1 N Malinau Barat
Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

0 komentar:

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

05.47 KHOIRUL HUDA 0 Comments


ABSTRAK

Khoirul Huda. STUDI TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Desember 2011.
         Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di SD Negeri se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun 2010/2011  dilihat  dari aspek guru Penjasorkes. (2). Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di SD Negeri se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun 2010/2011  dilihat  dari aspek kebijakan-kebijakan dari Kepala Sekolah. (3). Pelaksanaan pembelajaran penjasorkes di SD Negeri se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten tahun 2010/2011  dilihat  dari aspek sarana dan prasarana. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan pengertian dan penginterpretasian data sebagaimana adanya. Populasi dan sampel penelitian adalah Guru Penjasorkes dan Kepala Sekolah  di Sekolah Dasar se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten sebanyak 41 sekolah, keseluruhan dari populasi dijadikan obyek penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik diskriptif.
          Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes Sekolah Dasar se-Kecamatan Wonosari Klaten tahun 2010/2011 ditinjau dari guru adalah cukup dengan rata-rata 71,883 % (2) Pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes Sekolah Dasar se-Kecamatan Wonosari Klaten tahun 2010/2011 ditinjau dari kebijakan-kebijakan kepala sekolah adalah tinggi dengan rata-rata 88,617 %. (3) Pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes Sekolah Dasar se-Kecamatan Wonosari Klaten tahun 2010/2011 ditinjau dari prasarana dan sarana adalah cukup dengan rata-rata 62,717 % .

0 komentar: